ANALISIS HARI EFEKTIF (AHE)
Satuan Pendidikan :
Mts.
AL IBROHIMI
Mata Pelajaran : SKI
Kelas/Semester : IX/
Genap
Tahun Pelajaran : 2014/2015
|
NO
|
HARI
|
BULAN
|
||||||
Januari
2014
|
Pebruari
2014
|
Maret
2014
|
April
2014
|
Mei
2014
|
Juni
2014
|
JML
|
||
1
|
SENIN
|
4
|
4
|
5
|
4
|
4
|
3
|
24
|
2
|
SELASA
|
4
|
4
|
5
|
4
|
4
|
3
|
24
|
3
|
RABU
|
4
|
4
|
4
|
5
|
4
|
3
|
24
|
4
|
KAMIS
|
4
|
4
|
4
|
5
|
3
|
3
|
23
|
5
|
JUM’AT
|
|||||||
6
|
SABTU
|
4
|
4
|
3
|
4
|
5
|
2
|
20
|
7
|
MINGGU
|
4
|
4
|
5
|
4
|
5
|
2
|
24
|
JUMLAH
|
24
|
24
|
26
|
26
|
25
|
16
|
141
|
Keterangan:
1. Jumlah hari efektif dalam satu semester 141 hari
2. Jumlah Jam Mata Pelajaran SKI adalah 2 jam pelajaran per minggu
3. Jadwal mata pelajaran SKI Kls IX adalah pada Hari Ahad
4. Jumlah jam yang tersedia 24 x
2 = 48 Jam Pelajaran
5. Jumlah KD Mata Pelajaran SKI Kls IX dalam semester 2 = 2 KD
6. Alokasi waktu
|
Mengetahui
Guru Pamong
Mohammad
Syihabuddin, S. Pd.
I
|
||
|
|
Mengetahui
Kepala Sekolah
Muhammad Nu’man, Lc. MA
PROGRAM TAHUNAN
SatuanPendidikan : Mts AL
IBROHIMI
Mata Pelajaran : SKI
Kelas :
1X/ Genap
TahunPelajaran : 2014/2015
SMT
|
KOMPETENSI DASAR
|
AlokasiWaktu
|
Keterangan
|
2
|
1.1
Menceritakan seni budaya local sebagai
bagian dari tradisi islam
1.2
Memberikan apresiasi
terhadap tradisi dan upacara adat kesukuan nusantara
Ulangan Harian
UTS
UAS
Cadangan/pengayaan
|
12
12
16
2
2
4
|
|
Jumlah
|
48
|
Gresik,
10
Februari 2015
Mengetahui,
Guru pamong Calon Guru
Mohammad
Syihabuddin, S. Pd.I Siti Muzasaroh
Mengetahui
Kepala
sekolah
Muhammad Nu’man, Lc. MA
PROGRAM SEMESTER
Satuan Pendidikan: MTs. AL
IBROHIMI
Kelas/Semester : IX/Genap
Mata Pelajaran :
SKI
Tahun Pelajaran : 2014/2015
Mengatahui, Gresik, 10 Februari 2015
Guru Pamong Calon Guru
Mohammad Syihabudin, S. Pd. I Siti Muzasaroh
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Muhammad Nu’man, Lc. MA
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
SILABUS PEMBELAJARAN
Nama sekolah : MTs. AL IBROHIMI
Mata Pelajaran : SKI
Kelas/Semester : IX/Genap
Standar Kompetensi : 1. Memahami sejarah tradisi nusantara
Mengatahui, Gresik,
10 Februari
2015
Guru pamong Calon Guru
Mohammad Syihabuddin, S. Pd. I
Siti Muzasaroh
Kepala Sekolah
Muhammad Nu’man,
Lc. MA
|
|
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
[RPP]
NAMA
MADRASAH : MTs. AL IBROHIMI
MATA
PELAJARAN : SKI
KELAS
/ SEMESTER : IX/genap
ALOKASI WAKTU :
2 JAM PELAJARAN [ 1 X TM ]
PERTEMUAN KE :
1 [satu]
Standar Kompetensi : Memahami sejarah tradisi islam nusantara.
Kompetansi Dasar : Menceritakan
seni budaya local sebagai bagian budaya dari tradisi islam
Indikator Hasil Belajar :
Setelah proses pembelajaran diharapkan siswa dapat
:
1.
Tujuan Pembelajaran
2.
Meteri Ajar
Tradisi islam nusantara.
Tradisi
adalah adat kebiasaan turun-temurun yang masih dijalankan dalam masyarakat. Sedang adat merupakan suatu aturan yang lazim
diturut atau dilakukan sejak dahulu kala. Tradisi islam nusantara merupakan
hasil akulturasi antara ajaran islam dan adat yang ada di nusantara.
Sebelum islam masuk ke nusantara, masyarakat telah mengenal berbagai
macam kepercayaanyang berhubungan dengan Sang Pencipta, nenek moyang kita sudah
berusaha sehingga lahirlah kepercayaan yang dikenal dengan Animisme dan dinamisme.
Animisme merupakan suatu kepercayaan yang mempercayai bahwa setiap benda itu
mempunyai jiwa sedangkan dinamisme merupakan suatu kepercayaan yang mempercayai
bahwa suatu benda punya kekuatan ghaib. Dalam perkembangannya manusia juga
merasa berhutang budi terhadap nenek moyang sehingga lahirlah kembali suatu
kepercayaan untuk memuja roh nenek moyang. Hal inilah yang menyebabkan proses
dakwah islam pada saat itu tidak lepas dengan adat yang sudah berlaku dalam
masyarakat.
Tradisi islam nusantara sendiri merupakan suatu metode dakwah yang
dilakukan oleh para ulama’ pada masa itu, para ulama’ tidak menghapus secara
total adat yang sudah berlangsung di masyarakat, mereka hanya memasukkan
ajaran-ajaran islam dalam adat-adat tersebut dengan harapan masyarakat tidak
merasa kehilangan adat yang sudah ada serta dengan begitu ajaran islam dapat
diterima.
3.
MetodePembelajaran
READING GUIDE ( Penuntun Bacaan ): Dalam beberapa kesempatan, sering terdapat
kejadian bahwa materi tidak dapat diselesaikan di dalam kelas dan harus
diselesaikan di luar kelas karena banyaknya materi yang harus diselesaikan.
Dalam keadaan seperti ini metode ini dapat digunakan secara optimal untuk
memandu siswa belajar secara mandiri sesuai dengan panduan yang diberikan
pendidik.
4.
Langkah Pembelajaran
1. Eksplorasi
a.
Mengamati dan mengarahkan sikap siswa agar siap memulai
pelajaran
b.
Mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam dan
berdoa
c.
Melakukan tes penjajakan [pre-tes] dan mengidentifikasi
keadaan siswa
d.
Mengingatkan pelajaran yang telah diterima dan mengaitkan
pada pelajaran baru
e.
Penjelasan singkat tentang tujuan dan proses
pembelajaran yang akan dijalani siswa
2. Elaborasi
1.
Tentukan materi bacaan yang akan
dipelajari siswa
2.
Buat pertanyaan-pertanyaan yang akan
dijawab siswa atau kisi-kisi dan boleh juga bagan atau skema yang dapat diisi
siswa dari bahan bacaan yang telah dipilih tadi
3.
Bagikan bahan bacaan dengan pertanyaan
atau kisi-kisinya kepada siswa
4.
Tugas siswa mempelajari bahan bacaan
dengan menggunakan pertanyaan atau kisi-kisi yang ada.
5.
Batasi aktifitas siswa dalam mencari
jawaban sehingga tidak akan memakan waktu berlebihan
6.
Berikan kesempatan beberapa orang siswa
untuk menyampaikan hasil pekerjaanya
7.
Bahas pertanyaan atau kisi-kisi tersebut
dengan menanyakan jawabannya kepada siswa
3. Konfirmasi
a.
Memberikan penegasan dan menyimpulkan materi ajar yang
sudah dipelajari
b.
Memberikan post tes untuk mengetahui hasil pembelajaran
c.
Memberikan tugas mandiri untuk mendalami materi ajar
5.
Alat/Bahan/Sumber Belajar
a.
Lembar peraga yang berisi peta konsep sesuai materi
ajar
b.
Lembar peraga yang berisi sketsa penerapan konsep
sesuai materi
c.
Buku Ajar / buku paket yang diterbitkan Depag Pusat
Jakarta
d.
Buku referensi sesuai dengan mata pelajaran yang
diajarkan.
e.
Lembar Kegiatan Siswa “AL-AZHAR” Putra Kembar
Jakarta.
Gresik,10 Februari 2015
Mengetahui
Guru Pamong
Mohammad Syihabuddin, S. Pd. I
|
Calon Guru
Siti Muzasaroh
|
||
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
[RPP]
NAMA
MADRASAH : MTs. AL IBROHIMI
MATA
PELAJARAN : SKI
KELAS
/ SEMESTER : IX/genap
ALOKASI WAKTU :
2 JAM PELAJARAN [ 1 X TM ]
PERTEMUAN KE :
2 [dua]
Standar Kompetensi : Memahami sejarah tradisi islam nusantara.
Kompetansi Dasar : Memberikan apresiasi
terhadap tradisi dan upacara adat kesukuan nusantara .
Indikator Hasil Belajar :
Setelah proses pembelajaran diharapkan siswa dapat
:
v Menjelaskan upacara
adat kesukuan nusantara
v Menyebutkan upacara
adat kesukuan nusantara
v Mengapresiasikan tradisi
upacara adat kesukuan nusantara
1.
Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran peserta didik
mampu :
v Menjelaskan upacara
adat kesukuan nusantara
v Menyebutkan upacara
adat kesukuan nusantara
v Mengapresiasikan
tradisi upacara adat kesukuan nusantara
2.
Meteri Ajar
Kesenian dan adat nusantara
·
Adat
melayu
Kehidupan orang melayu (Riau) selalu
diwarnai dengan upacar adat sebagai warisan tradisi nenek moyang mereka. Dengan
masuknya agama islam dinusantara ini sedikit banyak telah memberi pengaruh
terhadap pelaksanaan upacara adat tersebut. Misalnya, kelahiran anak sampai
dewasa.
Anak yang baru lahir, jika laki-laki maka
akan segera diadzankan pada telinga kanannya , sedangkan anak perempuan cukup diiqomahkan
di telinga kirinya serta lidahnya ditetesi madu menggunakan kain. Filosofinya
adalah semoga kelak ketika dewasa kata-kata yang keluar dari lisannya semanis
madu.
Beberapa setelah kelahiran, diadakan acara
aqiqah yang sesuai dengan ajaran islam, yakni jika anaknya laki-laki maka
aqiqahnya adalah dua ekor kambing, sedangkan jika anaknya perempuan maka
aqiqahnya adalah satu ekor kambing. Selain diaqiqahi juga dilakuakan pemotongan
rambut untuk pertama kali sekaligus pemberian nama.
Ketika menginjak usia 3 bulan, diadakan
upacara yang disebut mengayun budak. Bagi perempuan , diadakan upacara bathindik
yaitu upacara melubangi telinga pada untuk dipasangi perhiasan. Memasuki usia 6
bulan ada upacara lagi yang namanya turun tanah yaitu ketika bayi sudah
belajar merangkak dan berjalan.
Saat anak memasuki usia 7 tahun, maka ia
akan diantarkan pada guru ngaji untuk belajar Al-Qur’an, silat dan menari
zaphin. Dan juga tiba pula saatnya untuk di khitan, baik laki-laki
maupun perempuan.khusus anak laki-laki, sunat atau berkhitan dilaksanakan
setelah ia tamat(khatam) Al-Qur’anyang di tandai dengan upacara berkhatam
ngaji. Merupakan suatu kebanggan bagi orang tua jika anak yang dikhitan
sudah khatam dalam membaca Al-Qur’an, dan merupakan suatu aib jika anak yang
dikhitan tersebut belum khatam membaca Al-Qur’an. Bagi orang melayu khitan
merupakan suatu pertanda jika anak laki-laki tersebut telah dewasa.
·
Adat
minang
Bilamana ada orang minangkabau yang tidak
beragama islam maka itu adalah suatu keganjilan yang mengherankan, karena
kebanyakan orang minangkabau menganut agama islam secara nominal(ajaran yang
tertulis) saja, tanpa melakukan ibadahnya. Mereka boleh dikatakan tidak
mengenal unsur-unsur kepercayaan lain kecuali apa yang di ajarkan islam kalau
berada dalam keadaan biasa, mereka hanya percaya kepada tuhan sebagaimana yang
diajarkan agama islam.walaupun demikian dalam keadaan luar biasa, banyak juga
yang percaya terhadap adanya hal-hal yang tidak diajarkan islam.
Dalam masyarakat minangkabau sebagaimana
yang kita lihat saat ini, hampir tidak ada upacara-upacara keagamaan yang
pentingdan has.upacara-upacara yang penting bagi umum adalah sembahyang hari
raya, puasa dan haji, yang dilakukan berdasarkan ajran islam. Walaupun demikian
pada zaman dahulu ada upacara-upacara keagamaan yang pentingmisalnya, upacara Tabuik,
upacara Khitan, upacara Khatam ngaji, upacara Menata
konde, upacara Turun tanah, upacara Kekah dan upacara
Memperingati orang mati.
·
Adat
bugis
Negara kita terdiri atas berbagai suku
bangsa, setiap suku mempunyai tradisi atau adat istiadat masing-masing. Di
bugis ada tarian adat yang disebut tari pergaulan. Tarian itu dapat dimainkan
oleh penari tunggal maupun kelompok. Tarian yang dilakukan secara berkelompok biasanya dimainkan oleh sekelompok laki-laki
ataupun perempuan. Jadi tidak ada kelompok laki-laki dan perempuan menjadi
satu. Tarian yang dimainkan oleh ssekelompok laki-laki disebut dengan Pakarane
burakne dan jika di mainkan oleh perempuan maka disebut dengan Pakarane
baine. Keduanya itu menggambarkan kehalusan putra/putri bugis. Tarian
pergaulan ini sering dimainkan pada acara pernikahan, khitanan, atau hajatan
lainnya.
·
Adat
madura
Madura memiliki beberapa kesenian adat
seperti sandur. Sandur ini memiliki berbagai arti. Di madura timur, sandur
berarti nyanyian ritual, meniru suara gamelan dengan mulut dan tata cara
bersenandung menghibur diri. Di madura barat, khususnya di bangkalan, sandur
berarti pertunjukan teater komedi yang dahulu disebut slabadan, namun
belakangan populer dengan sebutan sandur madura.
Sandur dikenal sebagai teater rakyat yang
seluruhnya dimainkan oleh kaum lelaki. Tema yang diangkat dalam cerita biasanya
konflik rumah tangga. Sandur dipersentasikan dengan penuh kesahajaan,
blak-blakan, lugas dan komedi. Sandur mirip dengan kesenian jawa, seperti
ludruk, dan teater daerah.
·
Adat
sunda
Masyarakat jawa barat kebanyakan menganut
agama islam. Meskipun
demikian, banyak pula adat yang berlaku. Sunda memiliki berbagai adat yang
bernafaskan islam. Diantaranya adalah setelah kelahiran hingga menjelang
dewasa.
Kelahiran bayi
merupakan suatu hal yang sangat didambakan bagi setiap orang tua. Di Sunda,
apabila bayi yang lahir laki-laki maka akan segera diadzankan di telinga kanan
dan diiqomahkan di telinga kiri dan bagi bayi perempuan cukup di iqomahkan saja
ditelinga kirinya. Dengan harapan, bayi yang baru lahir sudah mendengar
kebesaran nama Allah SWT sehingga kelak menjadi anak sholeh maupun sholehah,
bijaksana, pandai dan taat menjalankan
perintah agama. Kelahiran bayi di tandai dengan penyembelihan hewan aqiqah
berupa kambing sebagai rasa syukur terhadap Allah SWT.
Kedewasaan
seorang laki-laki di tandai dengan upacara khitanan atau sunatan. Biasanya
khitanan ini dilakukan ketika anak berusia 7-8 tahun. Sebelum dikhitan anak
disuruh berendam terlebih dahulu dengan tujuan agar ketiaka di khitan tidak
banyak mengeluarkan darah.
3.
MetodePembelajaran
LEARNING STARTS WITH A QUESTION ( Pembelajaran Dimulai
dengan Pertanyaan ): Belajar
sesuatu yang baru akan lebih efektif jika siswa itu aktif dan terus bertanya
ketimbang hanya menerima apa yang disampaikan oleh guru. Salah satu cara untuk
membuat siswa belajar secara aktif adalah dengan membuat siswa bertanya tentang
pelajaran sebelum ada penjelasan dari guru. Metode ini dapat menggugah siswa
untuk mencapai kunci belajar, yaitu bertanya
4.
Langkah Pembelajaran
1. Eksplorasi
a.
Mengamati dan mengarahkan sikap siswa agar siap memulai
pelajaran
b.
Mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam dan
berdoa
c.
Melakukan tes penjajakan [pre-tes] dan mengidentifikasi
keadaan siswa
d.
Mengingatkan pelajaran yang telah diterima dan
mengaitkan pada pelajaran baru
e.
Penjelasan singkat tentang tujuan dan proses
pembelajaran yang akan dijalani siswa
2. Elaborasi
a.
Pilih bahan bacaan yang sesuai kemudian bagikan kepada siswa.
Dalam hal ini bacaan tidak harus difotocopi kemudian dibagi kepada siswa, akan
tetapi dapat dilakukan dengan memilih satu topik atau bab tertentu dari buku
teks.
b.
Usahakan bacaan itu bacaan yang memuat informasi umum atau
yang tidak detail, atau bacaan yang memberi peluang untuk ditafsirkan dengan
berbeda-beda dan minta siswa untuk mempelajari bacaan sendirian atau dengan
teman
c.
Minta siswa untuk memberi tanda pada bagian bacaan yang tidak
dipahami. Anjurkan mereka untuk memberi tanda sebanyak mungkin.
d.
Jika waktu memungkinkan, gabungkan
pasangan belajar dengan pasangan yang lain, kemudian minta mereka untuk
membahas poin-poin yang tidak diketahui yang telah diberi tanda
e.
Didalam pasangan atau kelompok kecil, minta siswa untuk
menuliskan pertanyaan tentang materi yang telah mereka baca.
f.
Kumpulkan pertanyaan-pertanyaan yang telah ditulis oleh siswa
g.
Sampaikan pembelajaran dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan
tersebut
3. Konfirmasi
a.
Memberikan penegasan dan menyimpulkan materi ajar yang
sudah dipelajari
b.
Memberikan post tes untuk mengetahui hasil pembelajaran
c.
Memberikan tugas mandiri untuk mendalami materi ajar
5.
Alat/Bahan/Sumber Belajar
a.
Lembar peraga yang berisi peta konsep sesuai materi
ajar
b.
Lembar peraga yang berisi sketsa penerapan konsep
sesuai materi
c.
Buku Ajar / buku paket yang diterbitkan Depag Pusat
Jakarta
d.
Buku referensi sesuai dengan mata perlajaran yang
diajarkan
e.
Lembar Kegiatan Siswa “AL-AZHAR” Putra Kembar
Jaya.
Gresik,10 Februari 2015
Mengetahui
Guru Pamong
|
Calon Guru
Siti Muzasaroh
|
|||
Tidak ada komentar:
Posting Komentar