Sabtu, 19 Juli 2014

Konsep Membuat Rumusan Indikator dan Aplikasi Rumusan Hasil Belajar Materi Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam merupakan bagian dari Pendidikan Agama Islam. Berhubungan dengan hal tersebut, Sejarah Kebudayaan Islam juga memiliki peran penting dalam pencapaian Pendidikan Agama Islam. Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam digunakan di sekolah-sekolah umum. Materi pelajarannyapun masuk dalam pelajaran Agama Islam. Namun pada Madarasah Aliyah (MA) materi Sejarah Kebudayaan Islam dibahas terpisah dari pelajaran Pendidikan Agama Islam. Dengan begitu pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam merupakan pelajaran tersendiri.
Mata pelajaran ini disajikan oleh guru dengan mengacu pada pada buku ajar yang berjudul Sejarah Kebudayaan Islam.
Sebelum mengajarkan materi Sejarah Kebudayaan Islam, guru dituntut untuk menganalisis buku tersebut terlabih dahulu. Hasil analisis berupa kelebihan-kelebihan dan manfaat buku tersebut agar pembelajaran tercapai semaksimal mungkin. Adapun kekurangannya dapat diperbaiki dengan mencari materi dari sumber lain. Dalam makalah ini akan diuraikan analisis terhadap materi dari buku Sejarah Kebudayaan Islam.
1.2 Rumusan Hasil Belajar
a.) Apa Konsep Membuat Rumusan Indikator ?
  b.) Bagaimana Aplikasi Rumusan Hasil Belajar Materi Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah ?
             c.) Apa Konsep/Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah ?
            d.) Apa Tujuan Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah?
       e.) Apa Ruang lingkup Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah?
             f.) Apa Isi dan Tipe Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah?
             g.) Bagaimana Struktur Materi Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah?
             h.) Apa Materi Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah?
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Membuat Rumusan Indikator
            Indikator adalah variabel yang dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan atau status dan memungkinkan dilakukannya pengukuran terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu .
Langkah awal guru dalam merancang prosedur pengajaran adalah merupakan tujuan instruksional khusus (Indikator). Indikator pada dasarnya merupakan rumusan tentang bentuk perilaku atau kemampuan- kemampuan yang diharapkan dimiliki peserta didik setelah mereka mengikuti pengajaran.
Suatu rumusan Indikator tentang kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki peserta didik itu harus memenuhi syarat berikut:
  • Spesifik artinya mengandung satu penafsiran (tidak menimbulkan penafsiran yang bermacam-macam).
  • Operasional artinya mengandung satu perilaku yang dapat diukur untuk memudahkan penyusunan alat evaluasi.
Indicator dalam pengembangan silabus berfungsi sebagai petunjuk tentang perubahan prilaku yangakan dicapai oleh peserta didik sehubungan dengan kegiatan beajar yang dilakuakan, sesuai dengan kompetensi dasar dan materi standart yang dikaji indikator ini bisa berupa  pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. Indikator pencapain hasil belajar berfungsi sebagai tanda-tanda yang menunjukkan terjadinya perubahan prilaku pada diri peserta didik. Jika serangkain indicator hasil belajar sudah nampak pada diri peserta didik maka target kompetensi dasar tersebut sudah terpenuhi atau tercapai.
Merumuskan indicator keberhasilan adalah sebagai berikut:
1.      indikator merupakan penjabaran dari kompetensi dasar yang menunjukkan tanda-tanda perbuatan dan respons yang dilakukan atau di tampilkan oleh peserta didik
2.      indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik
3.      indikator dirumuskan dalam kata kerja oprasional yang dapat diukur dan diobservasi sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam  penyusunan alat penilaian.
B. Daftar Kata-kata Oprasional Untuk Indicator
Berikut disajikan kata-kata oprasional yang dapat digunakan untuk indikator kompetensi baik yang menyangkut kognitif, afektif, maupun psikomotorik (moore, 2001: 92-94, rosyada, 2004: 140-142).

No
  Aspek
   Kompetensi
                    Indikator kompetensi
01
kognitif
Knowledge
(pengetahuan)



Comprehension
(pemahaman)




Application
(penerapan)


Analysis
(analisis)
Synthesis
(sintesis)

Evaluation
(evaluasi)
- menyebutkan, menuliskan, menyatakan, mengurutkan, mengidentifikasi, mencocokkan, memberi nama, memberi label, melukiskan.
- menerjemahkan, mengubah, mengeneralisasi, menguraikan, menulis kembali, merangkum, membedakan, mempertahankan, menyimpulkan, mengemukakan pendapat, dan menjelaskan.
- mengoprasikan, menghasilkan, mengubah, mengatasi, menggunakan , menunjukkan, mempersiapkan, dan menghitung.
- menguraikan, membagi- bagi, memilih dan membedakan.
- merancang, merumuskan, mengorganisasikan, menerapkan, memadukan, merencanakan.
- mengkritisi, menafsirkan, mengadili dan memberikan evaluasi
02
Afektif
Receiving
(penerimaan)
Responding
(menanggapi)

Valuing
(penanaman nilai)

Organization
(pengorganisasian)

Characterization
(karakterisasi)
- mempercayai, memilih, mengikuti, bertanya dan mengalokasikan.
- konfirmasi, menjawab, membaca, membantu, melaksanakan, melaporkan dan menanggapi.
- menginisiasi, mengundang, melibatkan, mengusulkan dan melakuakan.
- memverifikasi, menyusun, menyatukan, menghubungkan dan nmempengaruhi.
- menggunakan nilai-nilai sebagai pndangan hidup, mempertahankan nilai- nilai yang sudah diyakini.
03
Psychomotor
(gerak jiwa)
Observing
(pengamatan)


Imitation
(peniruan)


Practicing
(pembiasaan)

Adapting
(penyesuaian)
- mengamati proses, memberi perhatian pada tahap- tahap sebuah perbuatan, memberi perhatian pada sebuah artikulasi.
- melatih, mengubah, membongkar sebuah struktur, membangun kembali sebuah struktur, dan menggunakan sebuah model.
- membiasakan prilaku yang sudah dibentuknya, mengotrol kebiasaan agar tetap konsisten.
- menyesuaikan model, mengembangkan model, dan menerapkan model 

C. Contoh Pembuatan Indikator
Dari tabel diatas guru bisa mengidentifikasi kata- kata oprasional untuk mengisi indikator yang sesuai dengan karakteristi peserta didik, kebutuhan derah, dan kondisi satuan pendidikan masing- masing. Setelah indikator kompetensi dari kompetensi dasar dasar yang akan diajarkan telah diidentifikasi, selanjutnya dikembangkan dalam kalimat indikator yang merupakan karakteristik kompetensi dasar,contohnya sebagai berikut:
Standar kompetensi
Kompetensi dasar
Indikator
memahami perkembangan islam pada masa modern/masa kebangkitan (1800-sekarang)
1.1 Menjelaskan perkembangan islam pada masa modern.

siswa dapat :
 Menjelaskan perkembangan islam pada masa modern.
 Menyebutkan proses-proses perkembangan islam pada masa modern.
 Menyebutkan ciri-ciri perkembangan islam pada masa modern.

2.2 Aplikasi Rumusan Hasil Belajar Materi Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah
            Menurut R. Eko. I & Djoko, aplikasi merupakan proses atau prosedur aliran data dalam infrastruktur teknologi informasi yang dapat dimanfaatkan oleh para pengambil keputusan yang sesuai dengan jenjang dan kebutuhan (relevan).
Contoh bentuk aplikasi:
Mata Pelajaran: Sejarah Kebudayan Islam
Kelas/Semester: IIX MA/2 Genap
Materi Pokok: Perkembangan Islam Pada Masa Modern /Zaman Kebangkitan (1800-Sekarang). 

Standar kompetensi
Kompetensi dasar
Indikator
memahami perkembangan islam pada masa modern/masa kebangkitan (1800-sekarang)
1.1 Menjelaskan perkembangan islam pada masa modern.

siswa dapat :
 Menjelaskan perkembangan islam pada masa modern.
 Menyebutkan proses-proses perkembangan islam pada masa modern.
 Menyebutkan ciri-ciri perkembangan islam pada masa modern.

2.3 Konsep/Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah
        a.) Sejarah
Kata sejarah berasal dari bahasa arab syajaratun yang artinya pohon. Dalam bahasa Inggris sejarah disebut history yang berasal dari bahasa Yunani historia yang artinya ilmu. Banyak sekali pengertian sejarah yang diberikan oleh para ahli diantaranya, R. Aron menyebutkan bahwa sejarah adalah kajian tentang masa lalu manusia, dan menurut March Bloch sejarah merupakan aktivitas-aktivitas manusia pada masa lalu.
Sejarah dalam bahasa arab disebut tarikh yang berarti bulan dilangit. Menurut bahasa, tarikh berarti sebagai berikut:
  • Penentuan awal berita khusus berdasarkan masa
  • Perhitungan zaman/waktu, dan
  • Penentuan waktu terjadinya peristiwa secara tepat.
Sedangkan menurut istilah, pengertian tarikh adalah ilmu yang berusaha menggali peristiwa-peristiwa masa lalu agar tidak dilupakan. Jadi sejarah dalam pengertian history dan tarikh memiliki persamaan yaitu ilmu yang membahas peristiwa-peristiwa manusia dimasa lalu.
b.)  Kebudayaan
Kebudayaan dalam bahasa Inggris disebut culture dan dalam bahasa Arab tsaqafah. Dalam buku The Word University Encyclopedia bahwa pengertian culture atau kebudayaan adalah jalan hidup sebuah masyarakat yang mencakup keseluruhan spiritual, intelektual, sikap artistik, yang dihasilkan oleh masyarakat, termasuk tradisi, kebiasaan, adat, moral, hukum dan hubungan sosial. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soekardi kebudayaan adalah hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya agar kekuatan serta hasilnya dapat digunakan untuk keperluan masyarakat. Contohnya untuk melakukan perjalanan menggunakan unta atau kuda, sekarang manusia dapat menggunakan berbagai alat transfortasi seperti motor, mobil, perahu, kapal, dan pesawat terbang. Benda-benda karya manusia tersebut merupakan contoh hasil kebudayaan. Rasa yang meliputi jiwa manusia mewujudkan segala kaidah-kaidah dan nilai-nilai sosial yang perlu untuk mengatur masalah-masalah kehidupan manusia sebagai anggota masyarakat. Kehidupan beragama, ideologi, dan kesenian adalah beberapa contohnya. Cipta merupakan kemampuan mental atau kemampuan berpikir orang-orang yang hidup bermasyarakat yang antara lain menghasilkan filsafat dan ilmu pengetahuan. Rasa dan cinta dinamakan pula kebudayaan, yaitu kebudayaan rohaniah.
Sedangkan menurut Dr. Zainal Kling dalam Kamus Dewan Bahasa dan Pustaka istilah kebudayaan diartikan sebagai cara hidup sesuatu masyarakat, peradaban, kemajuan (akal budi) yang merujuk kepada keseluruhan cara hidup manusia dalam semua bidang yang melibatkan akal budi dan daya usaha mereka.
Menurut Kuntjoroningrat, kebudayaan memiliki tiga wujud, wujud ideal, yaitu wujud kebudayaan sebagai suatu komplek ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya, wujud kebudayaan sebagai suatu komplek aktivitas dari manusia dalam masyarakat. Sedangkan yang terakhir wujud benda, yaitu wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya.
c.)  Islam
Islam secara bahasa berarti tunduk dan patuh. Sedangkan menurut istilah Islam memiliki pengertian agama yang disampaikan kepada Nabi Muhammad saw, melalui perantara malaikat Jibril dan risalahnya disampaikan ke seluruh umat manusia sampai akhir jaman. Pemeluk agama Islam di sebut muslim. Islam memiliki arti selamat. Seseorang dinyatakan telah masuk Islam apabila ia telah berikrar bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad saw, adalah utusan Allah sebagai kesaksian terhadap keimanan dan ajaran ketauhidan yang dinamakan dengan Syahadat. Mengerjakan penyembahan terhadap Allah yang di sebut shalat, walaupun tatacara shalat secara tersurat tidak dijelaskan dalam Al-Qur’an secara rinci, tetapi gerakan dalam shalat telah dicontohkan oleh Rasullulah saw. Islam mengerjakan umatnya untuk saum (menahan diri) dari segala perbuatan dosa pada bulan Ramadan, dan menunaikan ibadah haji ke Baitullah bagi yang mampu melaksanakannya.
Isalm yang di wahyukan kepada Nabi Muhammad saw, telah membawa bangsa Arab jahiliyah yang terbelakang Akhlak menjadi bangsa yang maju di segala bidang. Islam dengan cepat bergerak mengembangkan peradaban yang kokoh dalam kehidupan umat manusia sampai sekarang. Bahkan Badri Yatim mengatakan peradaban Barat yang sangat maju sekarang mulanya bersumber dari kebudayaan Islam yang masuk ke Eropa dari Spanyol. Tidak dapat di pungkiri bahwa Islam merupakan peradaban yang sempurna. Landasan dari kebudayaan Islam adalah agama. Kebudayaan Islam sangat penting, karena merupakan landasan bagi terciptanya hukum Islam yang bersumber dari Al-qur’an dan Hadits.
Dalam pembabakan sejarah kebudayaan Islam pada masa Rasulullah saw, dan Khulafaurrasyidin telah terwujud kesatuan kebudayaan Islam. Akan tetapi, pada masa sesudahnya, yaitu pada periode pertengahan dan periode modern, sudah terdapat kebudayaan dinamis, walaupun pada masa pertengahan umat Islam masih memandang bahwa tanah airnya adalah satu kesatuan yaitu wilayah kekuasaan Islam yang terkait oleh kaidah Islmiyah yang dipandang sebagai wujud dari tanah air dan pemerintahan yang tunggal. Jadi, pengertian sejarah kebudayan Islam adalah suatu ilmu yang mempelajari hasil karya, rasa dan cipta orang-orang Islam di masa lalu, baik dalam bentuk sosial, budaya, ekonomi, politik, dan tata kehidupan lainnya.
Perjalanan sejarah kebudayaan Islam yang sangat panjang tidak terlepas dari sejarah perkembangan politik ummat Islam tersebut, oleh karena sistem politik dan pemerintahan merupakan salah satu aspek penting terhadap perkembangan kebudayaan Islam. Walupun memang terkait dengan aspek ekonomi, ilmu pengetahuan, termasuk juga dalam bidang seni bangunan (arsitektur) sebagai wujud dari kebudayaan. Contohnya bangunan Masjid Kordoba.
Dalam pembahasan Sejarah Islam, para sejarawan muslim menentukan sejarah pembabakan Islam sebagai berikut:
  1. Sejarah Islam Klasik, dimulai sejak kenabian Muhammad saw sampai masa Khulafaurrasyidin, Daulah Umayyah, dan Dinasti Abbasiyah
  2. Sejarah Islam masa Pertengahan, dimulai sejak berdirinya tiga kerajaan besar (Turki Usmani, Mughal India, dan Kerajaan Persia)
  3. Sejarah Islam Modern, dimulai sejak keruntuhan Tiga kerajaan besar sampai sekarang.
Mata pelajaran SKI adalah salah satu bagian mata pelajaran pendidikan agama Islam yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati sejarah kebudayaan Islam yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan penggunaan pengalaman dan pembiasaan.[1]
2.4 Tujuan Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah
            Sejarah kebudayaan Islam di Madrasah Aliyah merupakan salah satu mata pelajaran yang menelaah tentang asal-usul, perkembangan, peranan kebudayaan persadaban islam di masa lampau mulai dari masa nabi Muhammad periode Mekah dan Madinah, kepemimpinan umat setelah Rasulullah SAW wafat, perkembangan Islam periode klasik/zaman keemasan (650-1250), Perkembangan Islam pada abad pertengahan/kemundurun (1250-1800), Perkembangan Islam pada masa modern/zaman kebangkitan (1800 sampai sekarang), perkembangan Islam di indonesia dan di dunia. Secara subtansial SKI memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati SKI yang mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak dan kepribadian peserta didik.
Adapun tujuan mata pelajaran SKI di Madrasah Aliyah ialah :
1. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari landasan ajaran nilai-nilai dan norma-norma dalam islam yang telah dibangun oleh Rasulullah dalam rangka mengembangkan kebudayaan islam.
2. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, kini dan masa depan.
3. Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah.
4. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan sejarah islam sebagai bukti peradaban umat islam .
5. Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil ibroh dari peristiwa-peristiwa bersejarah, meneladani tokoh berprestasi dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek dan seni dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban islam.
2.5 Ruang lingkup Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah
Ruang lingkup mata pelajaran Sejarah Kebudayan Islam di Madrasah Aliyah meliputi:
  1. Dakwah Nabi Muhammad pada periode Makkah dan periode Madinah.
  2. Kepemimpinan umat setelah Rasulullah SAW wafat.
  3. Perkembangan Islam periode klasik/zaman keemasan (pada tahun 650 M – 1250 M).
  4. Perkembangan Islam pada abad pertengahan/zaman kemunduran (1250 M – 1800 M).
  5. Perkembangan Islam pada masa modern /zaman kebangkitan (1800-sekarang). 
  6. Perkembangan Islam di Indonesia dan di dunia.
2.6               Isi dan Tipe Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah
Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam menekankan pada kemampuan siswa dalam mengambil ibrah dari peristiwa-peristiwa bersejarah (islam), meneladani tokoh-tokoh yang berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek dan seni, dan lain-lain un tuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban islam.
2.7 Struktur Materi Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah
Standart Kompetensi/Kompetensi Dasar Sejarah Kebudayaan Islam MA
Kelas IIX/Semester Genap
Standar kompetensi
Kompetensi dasar
1.                 memahami perkembangan islam pada masa modern/masa kebangkitan (1800-sekarang)
1.1 Menjelaskan perkembangan islam pada masa modern.
1.2 mengidentifikasi peristiwa-peristiwa penting dalam perkembangan islam pada masa modern.
1.3 Mengambil ibrah dari peristiwa perkembangan islam pada masa modern.


2.8 Materi Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah
Mata Pelajaran        : Sejarah Kebudayan Islam
Kelas/Semester       : IIX MA/2 Genap
Standar kompetensi: 1. Memahami Perkembangan Islam Pada Masa Modern /Zaman Kebangkitan (1800-Sekarang). 
Kompetensi Dasar :  1.1 Menjelaskan perkembangan islam pada masa modern.
1.2  Mengidentifikasi peristiwa-peristiwa penting dalam perkembangan islam pada masa modern.
1.3 Mengambil ibrah dari peristiwa perkembangan islam pada masa modern.
Materi Pokok        :  Perkembangan Islam Pada Masa Modern /Zaman Kebangkitan (1800-Sekarang). 
1.      Pemikiran Peradaban Islam Masa Modern
A.    Masa Pembebasan Dari Kolonial Barat
Setelah islam mengalami kemunduran pada abad 13M hingga 18M, dunia islam bangkit dari kemunduran dan kelemahan secara budaya maupun politik setelah eropa menjajah negara-negara mereka. Eropa bisa menjajah karena keberhasilanya dalam menerap[kan strategi ilmu pengetahuan dan teknologi serta mengelola strategi ilmu pengetahuan dan tegnologi serta mengelola berbagai lembaga pemerintahan yang mereka kembangkan dari dunia islam.
 Akibat keterbelakanga umat islam dal;am berbagai aspek khidupan, negara-negara islam menjadi negeri jajahan bangsa eropa. Terjadinya penetrasi kolonial barat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor intern dan faktor ektern kekuatan politik negara islam menurun, perekonomian mereka merosot sebagai akibat monopoli perdagangan antara timur dan barat tidak lagi ditangan mereka. Di samping itu,pengetahuan di dunia muslim dalam kondisi stagnasi. Tharekat-tharekat diliputi suasana khurafat. Umat islam dipengarui oleh sikap fatalistik
Di sisi lain, eropa dalam waktu yang sama menggunakanmetode berfikir rasional dan disana tumbuh kelompok intelektual yang melepaskan diri dari ikatan–ikatan gereja; barat memasuki abat renaisance. Sementara dalam bidang ekonomi dan perdagangan, mereka telah mengalami kemajuan pesat dengan ditemukannya tanjung harapan sebagai jalur perdagangan maritim langsung ke timur, demikian pula penemuan benua Amerika. Dengan dua temuan ini, Eropa memperoleh kemajuan dalam dunia perdagangan karena tidak bergantung lagi pada jalur lama yang dikuasai islam.
Pada awal 18 M inilah hampir disemua negeri muslim tumbuh kesadaran nasionalisme yang menghasilkan negara-negara nasional. Tetapi persoalan mendasar yang dihadapi adalah keterbelakangan umat muslim, terutama menyangkut kemampuan menguasai dan mengembangkan ilmu pengetahuan sebagai alat paling penting dalam mempertahankan hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, tanpa mengenyampingkan agama, politik dan ekonomi. Upaya kearah itu tidak lepas dari pembaharuan pemikiran yang dapat mengantarkan umat islam terlepas dari cengkraman kolonialisme barat.
Potret Dunia Islam Abad Ke-20
Kemajuan-kemajuan Barat dalam bidang  industri, teknologi, tatanan politik dan militer tidak hanya meluluh lantakkan pemerintahan pada negara-negara muslim yang ada pada masa itu akan tetapi lebih jauh dari itu bahkan mereka menjajah negara-negara muslim yang ditaklukannya  sehingga pada akhir abad ke-19 tidak ada sebuah negara muslimpun yang tidak terkontaminasi penetrasi kolonial barat.  
Pembebasan Diri Dari Kolonial Barat
Pada pertengahan abad ke-20 terjadi perang dunia ke-2 yang melibatkan seluruh negara kolonialis. Seluruh dataran eropa dilanda peperangan hal ini dimanfaatkan oleh negara muslim untuk melepaskan diri, diantaranya adalah Indonesia, Syiria, yordan, lebanon, pakistan,irak, dll
 Dampak penjajahan
Adapun dampak penjajahan barat atas dunia dalam bidang ekonomi, sosial, dan politik dalah sebagai berikut:
a.)     Dampak penjajahan dalam bidang ekonomi
Mereka berusaha memonopoli perdagangan dengan cara merebutbandar-bandar pelabuhan besar yang sebelumnya merupakan jalur perdagangan umat muslim.
b.)    Dampak penjajahan dalam bidang sosial
Dampak penjajahan dalam bidang sosial adalah mereka sengaja menciptakan jurang pemisah antara kaum bangsawan dan rakyat kecil, sehingga terjadi perpecahan
c.)    Dampak penjajahan dalam bidang politik
Penjajah barat telah menyebabkan hancurnya sendi-sendi politik bangsa yang dijajah dengan mengkondisikannya tidak mampu memimpin banmgsanya sendiri dengan jalan menjauhkannya dari perkembangan dunia luar, dengan politik belah bambu, pembodohan, pemiskinan dan mereka juga melakukan politik kapitalisme sehingga membuat negara yang dijajah semakin terpuruk

B. Perkembangan Ajaran Islam Dan Ilmu Pengetahuan Pada Masa Modern.
            Pada masa ini islam mulai mengalami perkembangan yang diantaranya adalah dibidang agama, hal ini di karenakan pada masa itu banyak sekali ajaran-ajaran islam yang menyimpang dari sumbernya (al-qur’an dan hadits), sehingga mendorong para cendikiawan muslim untuk meluruskan ajaran islam kembali yang sesuai dengan alqur’an dan hadits.
            Ilmu Pengetahuan dan teknologi dapat berkembang denga pesat terutama dinegara-negara islam yang berada diwilayah Benua Afrika, seperti turki dan mesir, ini direalisasikan oleh Raja Turki Utsmaniyakni Sultan Muhammad II dengan melakukan usaha-usaha sebagai berikut:
a.       Melakukan modernitas dibidang pendidikan dengan memasukkan kurikulum pengetahuan umum pada lembaga-lembaga pendidikan islam
b.       Mendirikan lembaga pendidikan “ Maktabi Ma’arif” untuk mencetak tenaga yang ahli dibidang administrasi dan penerjemah.
c.       Mendirikan perguruan tinggi dibidang kedokteran, militer dan teknologi.
C. Hikmah mempelajari Sejarah Perkembangan Islam Pada Masa Moddern
Hikmah atau pelajaran yang dapat di ambil dari peristiwa-pwristiwa yang terjadi pada masa modern, sebagai berikut:
1.      Kita dapat memahami perkembangan islam sebelum dan sesudah masa pembaruan sehingga dengan pengalaman ini dapat dijadikan sebagai paendorong untuk melakukan pengalaman islam untuk saat ini.
2.      Kita dapat memahami seluk-beluk seni dalam islam,seperti kaligrafi dan sastra.
3.      Kita dapat mengerti perintis seni sastra,seni lukis yang berasal dari kalangan umat islam yang pantas untuk kita kenang dan kita gunakan.






BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwasanya :
Indikator adalah variabel yang dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan atau status dan memungkinkan dilakukannya pengukuran terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu.
Mata pelajaran SKI adalah salah satu bagian mata pelajaran pendidikan agama Islam yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati sejarah kebudayaan Islam yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan penggunaan pengalaman dan pembiasaanMateri.
            Hikmah atau pelajaran yang dapat di ambil dari peristiwa-pwristiwa yang terjadi pada masa modern, sebagai berikut: Kita dapat memahami perkembangan islam sebelum dan sesudah masa pembaruan sehingga dengan pengalaman ini dapat dijadikan sebagai paendorong untuk melakukan pengalaman islam untuk saat ini, Kita dapat memahami seluk-beluk seni dalam islam,seperti kaligrafi dan sastra, Kita dapat mengerti perintis seni sastra,seni lukis yang berasal dari kalangan umat islam yang pantas untuk kita kenang dan kita gunakan.



















DAFTAR PUSTAKA
E. Mulyasa. Prof. Dr. H. M.Pd.I, kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (kemandirian guru dan kepala sekolah). Jakarta, Bumi Aksara, 2009
E. Mulyasa. Prof. Dr. H. M.Pd.I, kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (suatu panduan praktis), Bandung, PT Remaja Rusda Karya, 2010
http://www.lepank.com/2012/08/pengertian-aplikasi-menurut-beberapa.html



[1] Mumahammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, 365.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar