BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Mata pelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam merupakan bagian dari Pendidikan Agama Islam.
Berhubungan dengan hal tersebut, Sejarah Kebudayaan Islam juga memiliki peran
penting dalam pencapaian Pendidikan Agama Islam. Mata pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam digunakan di sekolah-sekolah umum. Materi pelajarannyapun
masuk dalam pelajaran Agama Islam. Namun pada Madarasah Aliyah (MA) materi
Sejarah Kebudayaan Islam dibahas terpisah dari pelajaran Pendidikan Agama
Islam. Dengan begitu pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam merupakan pelajaran
tersendiri.
Mata pelajaran ini
disajikan oleh guru dengan mengacu pada pada buku ajar yang berjudul Sejarah
Kebudayaan Islam.
Sebelum mengajarkan materi Sejarah
Kebudayaan Islam, guru dituntut untuk menganalisis buku tersebut terlabih
dahulu. Hasil analisis berupa kelebihan-kelebihan dan manfaat buku tersebut
agar pembelajaran tercapai semaksimal mungkin. Adapun kekurangannya dapat
diperbaiki dengan mencari materi dari sumber lain. Dalam makalah ini akan
diuraikan analisis terhadap materi dari buku Sejarah Kebudayaan Islam.
1.2 Rumusan Hasil Belajar
a.) Apa
Konsep Membuat Rumusan Indikator ?
b.)
Bagaimana Aplikasi Rumusan Hasil Belajar Materi Sejarah Kebudayaan Islam
Madrasah Aliyah ?
c.) Apa Konsep/Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah ?
d.) Apa Tujuan Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
Madrasah Aliyah?
e.) Apa Ruang lingkup Sejarah
Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah?
f.) Apa Isi dan Tipe
Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah?
g.) Bagaimana Struktur Materi
Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah?
h.) Apa Materi Sejarah Kebudayaan Islam
Madrasah Aliyah?
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep
Membuat Rumusan Indikator
Indikator adalah variabel yang dapat digunakan untuk mengevaluasi
keadaan atau status dan memungkinkan dilakukannya pengukuran terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu .
Langkah awal guru
dalam merancang prosedur pengajaran adalah merupakan tujuan instruksional
khusus (Indikator). Indikator pada dasarnya merupakan rumusan tentang bentuk
perilaku atau kemampuan- kemampuan yang diharapkan dimiliki peserta didik
setelah mereka mengikuti pengajaran.
Suatu rumusan Indikator tentang kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki
peserta didik itu harus memenuhi syarat berikut:
- Spesifik artinya mengandung satu penafsiran (tidak menimbulkan penafsiran yang bermacam-macam).
- Operasional artinya mengandung satu perilaku yang dapat diukur untuk memudahkan penyusunan alat evaluasi.
Indicator dalam pengembangan silabus berfungsi sebagai
petunjuk tentang perubahan prilaku yangakan dicapai oleh peserta didik
sehubungan dengan kegiatan beajar yang dilakuakan, sesuai dengan kompetensi
dasar dan materi standart yang dikaji indikator ini bisa berupa
pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. Indikator pencapain hasil belajar
berfungsi sebagai tanda-tanda yang menunjukkan terjadinya perubahan prilaku
pada diri peserta didik. Jika serangkain indicator hasil belajar sudah nampak
pada diri peserta didik maka target kompetensi dasar tersebut sudah terpenuhi
atau tercapai.
Merumuskan
indicator keberhasilan adalah sebagai berikut:
1. indikator merupakan penjabaran dari kompetensi dasar
yang menunjukkan tanda-tanda perbuatan dan respons yang dilakukan atau di
tampilkan oleh peserta didik
2. indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik
satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik
3. indikator dirumuskan dalam kata kerja oprasional yang
dapat diukur dan diobservasi sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam
penyusunan alat penilaian.
B. Daftar
Kata-kata Oprasional Untuk Indicator
Berikut disajikan kata-kata oprasional yang dapat digunakan untuk indikator
kompetensi baik yang menyangkut kognitif, afektif, maupun psikomotorik (moore,
2001: 92-94, rosyada, 2004: 140-142).
No
|
Aspek
|
Kompetensi
|
Indikator kompetensi
|
01
|
kognitif
|
Knowledge
(pengetahuan)
Comprehension
(pemahaman)
Application
(penerapan)
Analysis
(analisis)
Synthesis
(sintesis)
Evaluation
(evaluasi)
|
- menyebutkan, menuliskan,
menyatakan, mengurutkan, mengidentifikasi, mencocokkan, memberi nama, memberi
label, melukiskan.
- menerjemahkan, mengubah,
mengeneralisasi, menguraikan, menulis kembali, merangkum, membedakan,
mempertahankan, menyimpulkan, mengemukakan pendapat, dan menjelaskan.
- mengoprasikan,
menghasilkan, mengubah, mengatasi, menggunakan , menunjukkan, mempersiapkan,
dan menghitung.
- menguraikan, membagi-
bagi, memilih dan membedakan.
- merancang, merumuskan,
mengorganisasikan, menerapkan, memadukan, merencanakan.
- mengkritisi,
menafsirkan, mengadili dan memberikan evaluasi
|
02
|
Afektif
|
Receiving
(penerimaan)
Responding
(menanggapi)
Valuing
(penanaman
nilai)
Organization
(pengorganisasian)
Characterization
(karakterisasi)
|
- mempercayai, memilih,
mengikuti, bertanya dan mengalokasikan.
- konfirmasi, menjawab,
membaca, membantu, melaksanakan, melaporkan dan menanggapi.
- menginisiasi,
mengundang, melibatkan, mengusulkan dan melakuakan.
- memverifikasi, menyusun,
menyatukan, menghubungkan dan nmempengaruhi.
- menggunakan nilai-nilai
sebagai pndangan hidup, mempertahankan nilai- nilai yang sudah diyakini.
|
03
|
Psychomotor
(gerak
jiwa)
|
Observing
(pengamatan)
Imitation
(peniruan)
Practicing
(pembiasaan)
Adapting
(penyesuaian)
|
- mengamati proses,
memberi perhatian pada tahap- tahap sebuah perbuatan, memberi perhatian pada
sebuah artikulasi.
- melatih, mengubah,
membongkar sebuah struktur, membangun kembali sebuah struktur, dan
menggunakan sebuah model.
- membiasakan prilaku yang
sudah dibentuknya, mengotrol kebiasaan agar tetap konsisten.
- menyesuaikan model,
mengembangkan model, dan menerapkan model
|
C. Contoh
Pembuatan Indikator
Dari tabel diatas guru bisa mengidentifikasi kata- kata oprasional untuk
mengisi indikator yang sesuai dengan karakteristi peserta didik, kebutuhan
derah, dan kondisi satuan pendidikan masing- masing. Setelah indikator
kompetensi dari kompetensi dasar dasar yang akan diajarkan telah
diidentifikasi, selanjutnya dikembangkan dalam kalimat indikator yang merupakan
karakteristik kompetensi dasar,contohnya sebagai berikut:
Standar kompetensi
|
Kompetensi dasar
|
Indikator
|
memahami perkembangan islam
pada masa modern/masa kebangkitan (1800-sekarang)
|
1.1 Menjelaskan
perkembangan islam pada masa modern.
|
siswa dapat :
Menjelaskan perkembangan islam pada masa
modern.
Menyebutkan proses-proses perkembangan islam
pada masa modern.
Menyebutkan ciri-ciri perkembangan islam
pada masa modern.
|
2.2
Aplikasi Rumusan Hasil Belajar Materi Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah
Menurut R. Eko. I & Djoko, aplikasi merupakan proses atau
prosedur aliran data dalam infrastruktur teknologi informasi yang dapat
dimanfaatkan oleh para pengambil keputusan yang sesuai dengan jenjang dan
kebutuhan (relevan).
Contoh
bentuk aplikasi:
Mata
Pelajaran: Sejarah Kebudayan Islam
Kelas/Semester:
IIX MA/2 Genap
Materi
Pokok: Perkembangan Islam Pada
Masa Modern /Zaman Kebangkitan (1800-Sekarang).
Standar kompetensi
|
Kompetensi dasar
|
Indikator
|
memahami perkembangan islam
pada masa modern/masa kebangkitan (1800-sekarang)
|
1.1 Menjelaskan
perkembangan islam pada masa modern.
|
siswa dapat :
Menjelaskan perkembangan islam pada masa
modern.
Menyebutkan proses-proses perkembangan islam
pada masa modern.
Menyebutkan ciri-ciri perkembangan islam
pada masa modern.
|
2.3
Konsep/Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah
a.) Sejarah
Kata sejarah berasal dari bahasa arab syajaratun
yang artinya pohon. Dalam bahasa Inggris sejarah disebut history yang
berasal dari bahasa Yunani historia yang artinya ilmu. Banyak sekali
pengertian sejarah yang diberikan oleh para ahli diantaranya, R. Aron
menyebutkan bahwa sejarah adalah kajian tentang masa lalu manusia, dan menurut
March Bloch sejarah merupakan aktivitas-aktivitas manusia pada masa lalu.
Sejarah dalam bahasa arab disebut tarikh
yang berarti bulan dilangit. Menurut bahasa, tarikh berarti sebagai
berikut:
- Penentuan awal berita khusus berdasarkan masa
- Perhitungan zaman/waktu, dan
- Penentuan waktu terjadinya peristiwa secara tepat.
Sedangkan menurut istilah, pengertian tarikh
adalah ilmu yang berusaha menggali peristiwa-peristiwa masa lalu agar tidak
dilupakan. Jadi sejarah dalam pengertian history dan tarikh
memiliki persamaan yaitu ilmu yang membahas peristiwa-peristiwa manusia dimasa
lalu.
b.)
Kebudayaan
Kebudayaan dalam bahasa Inggris disebut culture
dan dalam bahasa Arab tsaqafah. Dalam buku The Word University
Encyclopedia bahwa pengertian culture atau kebudayaan adalah jalan
hidup sebuah masyarakat yang mencakup keseluruhan spiritual, intelektual, sikap
artistik, yang dihasilkan oleh masyarakat, termasuk tradisi, kebiasaan, adat,
moral, hukum dan hubungan sosial. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman
Soekardi kebudayaan adalah hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya
masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan yang diperlukan oleh
manusia untuk menguasai alam sekitarnya agar kekuatan serta hasilnya dapat
digunakan untuk keperluan masyarakat. Contohnya untuk melakukan perjalanan
menggunakan unta atau kuda, sekarang manusia dapat menggunakan berbagai alat
transfortasi seperti motor, mobil, perahu, kapal, dan pesawat terbang.
Benda-benda karya manusia tersebut merupakan contoh hasil kebudayaan. Rasa yang
meliputi jiwa manusia mewujudkan segala kaidah-kaidah dan nilai-nilai sosial
yang perlu untuk mengatur masalah-masalah kehidupan manusia sebagai anggota
masyarakat. Kehidupan beragama, ideologi, dan kesenian adalah beberapa
contohnya. Cipta merupakan kemampuan mental atau kemampuan berpikir orang-orang
yang hidup bermasyarakat yang antara lain menghasilkan filsafat dan ilmu
pengetahuan. Rasa dan cinta dinamakan pula kebudayaan, yaitu kebudayaan
rohaniah.
Sedangkan menurut Dr. Zainal Kling dalam Kamus
Dewan Bahasa dan Pustaka istilah kebudayaan diartikan sebagai cara hidup
sesuatu masyarakat, peradaban, kemajuan (akal budi) yang merujuk kepada
keseluruhan cara hidup manusia dalam semua bidang yang melibatkan akal budi dan
daya usaha mereka.
Menurut Kuntjoroningrat, kebudayaan memiliki
tiga wujud, wujud ideal, yaitu wujud kebudayaan sebagai suatu komplek ide-ide,
gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya, wujud kebudayaan
sebagai suatu komplek aktivitas dari manusia dalam masyarakat. Sedangkan yang
terakhir wujud benda, yaitu wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya.
c.) Islam
Islam secara bahasa berarti tunduk dan patuh.
Sedangkan menurut istilah Islam memiliki pengertian agama yang disampaikan
kepada Nabi Muhammad saw, melalui perantara malaikat Jibril dan risalahnya
disampaikan ke seluruh umat manusia sampai akhir jaman. Pemeluk agama Islam di
sebut muslim. Islam memiliki arti selamat. Seseorang dinyatakan telah masuk
Islam apabila ia telah berikrar bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Nabi
Muhammad saw, adalah utusan Allah sebagai kesaksian terhadap keimanan dan ajaran
ketauhidan yang dinamakan dengan Syahadat. Mengerjakan penyembahan
terhadap Allah yang di sebut shalat, walaupun tatacara shalat secara tersurat
tidak dijelaskan dalam Al-Qur’an secara rinci, tetapi gerakan dalam shalat
telah dicontohkan oleh Rasullulah saw. Islam mengerjakan umatnya untuk saum
(menahan diri) dari segala perbuatan dosa pada bulan Ramadan, dan menunaikan
ibadah haji ke Baitullah bagi yang mampu melaksanakannya.
Isalm yang di wahyukan kepada Nabi Muhammad saw,
telah membawa bangsa Arab jahiliyah yang terbelakang Akhlak menjadi bangsa yang
maju di segala bidang. Islam dengan cepat bergerak mengembangkan peradaban yang
kokoh dalam kehidupan umat manusia sampai sekarang. Bahkan Badri Yatim
mengatakan peradaban Barat yang sangat maju sekarang mulanya bersumber dari
kebudayaan Islam yang masuk ke Eropa dari Spanyol. Tidak dapat di pungkiri
bahwa Islam merupakan peradaban yang sempurna. Landasan dari kebudayaan Islam
adalah agama. Kebudayaan Islam sangat penting, karena merupakan landasan bagi terciptanya
hukum Islam yang bersumber dari Al-qur’an dan Hadits.
Dalam pembabakan sejarah kebudayaan Islam pada
masa Rasulullah saw, dan Khulafaurrasyidin telah terwujud kesatuan kebudayaan
Islam. Akan tetapi, pada masa sesudahnya, yaitu pada periode pertengahan dan
periode modern, sudah terdapat kebudayaan dinamis, walaupun pada masa
pertengahan umat Islam masih memandang bahwa tanah airnya adalah satu kesatuan
yaitu wilayah kekuasaan Islam yang terkait oleh kaidah Islmiyah yang dipandang
sebagai wujud dari tanah air dan pemerintahan yang tunggal. Jadi, pengertian
sejarah kebudayan Islam adalah suatu ilmu yang mempelajari hasil karya, rasa
dan cipta orang-orang Islam di masa lalu, baik dalam bentuk sosial, budaya,
ekonomi, politik, dan tata kehidupan lainnya.
Perjalanan sejarah kebudayaan Islam yang sangat
panjang tidak terlepas dari sejarah perkembangan politik ummat Islam tersebut,
oleh karena sistem politik dan pemerintahan merupakan salah satu aspek penting
terhadap perkembangan kebudayaan Islam. Walupun memang terkait dengan aspek
ekonomi, ilmu pengetahuan, termasuk juga dalam bidang seni bangunan
(arsitektur) sebagai wujud dari kebudayaan. Contohnya bangunan Masjid Kordoba.
Dalam pembahasan Sejarah Islam, para sejarawan
muslim menentukan sejarah pembabakan Islam sebagai berikut:
- Sejarah Islam Klasik, dimulai sejak kenabian Muhammad saw sampai masa Khulafaurrasyidin, Daulah Umayyah, dan Dinasti Abbasiyah
- Sejarah Islam masa Pertengahan, dimulai sejak berdirinya tiga kerajaan besar (Turki Usmani, Mughal India, dan Kerajaan Persia)
- Sejarah Islam Modern, dimulai sejak keruntuhan Tiga kerajaan besar sampai sekarang.
Mata pelajaran SKI adalah salah satu bagian mata pelajaran
pendidikan agama Islam yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal,
untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati sejarah
kebudayaan Islam yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan penggunaan pengalaman dan pembiasaan.[1]
2.4 Tujuan Pembelajaran Sejarah Kebudayaan
Islam Madrasah Aliyah
Sejarah kebudayaan Islam di Madrasah Aliyah merupakan salah satu
mata pelajaran yang menelaah tentang asal-usul, perkembangan, peranan
kebudayaan persadaban islam di masa lampau mulai dari masa nabi Muhammad
periode Mekah dan Madinah, kepemimpinan umat setelah Rasulullah SAW wafat,
perkembangan Islam periode klasik/zaman keemasan (650-1250), Perkembangan Islam
pada abad pertengahan/kemundurun (1250-1800), Perkembangan Islam pada masa
modern/zaman kebangkitan (1800 sampai sekarang), perkembangan Islam di
indonesia dan di dunia. Secara subtansial SKI memiliki kontribusi dalam
memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati
SKI yang mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih
kecerdasan, membentuk sikap, watak dan kepribadian peserta didik.
Adapun tujuan mata pelajaran SKI di Madrasah Aliyah ialah :
1. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari landasan ajaran nilai-nilai dan norma-norma dalam islam yang telah dibangun oleh Rasulullah dalam rangka mengembangkan kebudayaan islam.
2. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, kini dan masa depan.
3. Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah.
4. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan sejarah islam sebagai bukti peradaban umat islam .
5. Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil ibroh dari peristiwa-peristiwa bersejarah, meneladani tokoh berprestasi dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek dan seni dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban islam.
Adapun tujuan mata pelajaran SKI di Madrasah Aliyah ialah :
1. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari landasan ajaran nilai-nilai dan norma-norma dalam islam yang telah dibangun oleh Rasulullah dalam rangka mengembangkan kebudayaan islam.
2. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, kini dan masa depan.
3. Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah.
4. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan sejarah islam sebagai bukti peradaban umat islam .
5. Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil ibroh dari peristiwa-peristiwa bersejarah, meneladani tokoh berprestasi dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek dan seni dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban islam.
2.5 Ruang lingkup Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah
Ruang
lingkup mata pelajaran Sejarah Kebudayan Islam di Madrasah Aliyah meliputi:
- Dakwah Nabi Muhammad pada periode Makkah dan periode Madinah.
- Kepemimpinan umat setelah Rasulullah SAW wafat.
- Perkembangan Islam periode klasik/zaman keemasan (pada tahun 650 M – 1250 M).
- Perkembangan Islam pada abad pertengahan/zaman kemunduran (1250 M – 1800 M).
- Perkembangan Islam pada masa modern /zaman kebangkitan (1800-sekarang).
- Perkembangan Islam di Indonesia dan di dunia.
2.6
Isi dan Tipe Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah
Aliyah
Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
menekankan pada kemampuan siswa dalam mengambil ibrah dari peristiwa-peristiwa bersejarah
(islam), meneladani tokoh-tokoh yang berprestasi, dan mengaitkannya dengan
fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek dan seni, dan lain-lain un tuk
mengembangkan kebudayaan dan peradaban islam.
2.7 Struktur
Materi Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah
Standart Kompetensi/Kompetensi Dasar Sejarah Kebudayaan Islam MA
Kelas IIX/Semester Genap
Standar kompetensi
|
Kompetensi dasar
|
1.
memahami perkembangan islam pada
masa modern/masa kebangkitan (1800-sekarang)
|
1.1 Menjelaskan
perkembangan islam pada masa modern.
1.2 mengidentifikasi
peristiwa-peristiwa penting dalam perkembangan islam pada masa modern.
1.3 Mengambil ibrah dari
peristiwa perkembangan islam pada masa modern.
|
2.8 Materi Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah
Aliyah
Mata
Pelajaran : Sejarah Kebudayan
Islam
Kelas/Semester : IIX MA/2 Genap
Standar
kompetensi: 1. Memahami Perkembangan
Islam Pada Masa Modern /Zaman Kebangkitan (1800-Sekarang).
Kompetensi Dasar : 1.1
Menjelaskan perkembangan islam pada masa modern.
1.2 Mengidentifikasi peristiwa-peristiwa penting
dalam perkembangan islam pada masa modern.
1.3 Mengambil ibrah dari peristiwa perkembangan
islam pada masa modern.
Materi
Pokok : Perkembangan Islam Pada Masa Modern /Zaman
Kebangkitan (1800-Sekarang).
1.
Pemikiran Peradaban Islam Masa
Modern
A. Masa Pembebasan Dari Kolonial Barat
Setelah
islam mengalami kemunduran pada abad 13M hingga 18M, dunia islam bangkit dari
kemunduran dan kelemahan secara budaya maupun politik setelah eropa menjajah
negara-negara mereka. Eropa bisa menjajah karena keberhasilanya dalam
menerap[kan strategi ilmu pengetahuan dan teknologi serta mengelola strategi
ilmu pengetahuan dan tegnologi serta mengelola berbagai lembaga pemerintahan
yang mereka kembangkan dari dunia islam.
Akibat keterbelakanga umat islam dal;am
berbagai aspek khidupan, negara-negara islam menjadi negeri jajahan bangsa
eropa. Terjadinya penetrasi kolonial barat disebabkan oleh beberapa faktor,
yaitu faktor intern dan faktor ektern kekuatan politik negara islam menurun,
perekonomian mereka merosot sebagai akibat monopoli perdagangan antara timur
dan barat tidak lagi ditangan mereka. Di samping itu,pengetahuan di dunia
muslim dalam kondisi stagnasi. Tharekat-tharekat diliputi suasana khurafat.
Umat islam dipengarui oleh sikap fatalistik
Di
sisi lain, eropa dalam waktu yang sama menggunakanmetode berfikir rasional dan
disana tumbuh kelompok intelektual yang melepaskan diri dari ikatan–ikatan
gereja; barat memasuki abat renaisance. Sementara dalam bidang ekonomi dan
perdagangan, mereka telah mengalami kemajuan pesat dengan ditemukannya tanjung
harapan sebagai jalur perdagangan maritim langsung ke timur, demikian pula
penemuan benua Amerika. Dengan dua temuan ini, Eropa memperoleh kemajuan dalam
dunia perdagangan karena tidak bergantung lagi pada jalur lama yang dikuasai
islam.
Pada
awal 18 M inilah hampir disemua negeri muslim tumbuh kesadaran nasionalisme yang
menghasilkan negara-negara nasional. Tetapi persoalan mendasar yang dihadapi
adalah keterbelakangan umat muslim, terutama menyangkut kemampuan menguasai dan
mengembangkan ilmu pengetahuan sebagai alat paling penting dalam mempertahankan
hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, tanpa mengenyampingkan agama,
politik dan ekonomi. Upaya kearah itu tidak lepas dari pembaharuan pemikiran
yang dapat mengantarkan umat islam terlepas dari cengkraman kolonialisme barat.
Potret
Dunia Islam Abad Ke-20
Kemajuan-kemajuan
Barat dalam bidang industri, teknologi,
tatanan politik dan militer tidak hanya meluluh lantakkan pemerintahan pada
negara-negara muslim yang ada pada masa itu akan tetapi lebih jauh dari itu
bahkan mereka menjajah negara-negara muslim yang ditaklukannya sehingga pada akhir abad ke-19 tidak ada
sebuah negara muslimpun yang tidak terkontaminasi penetrasi kolonial
barat.
Pembebasan
Diri Dari Kolonial Barat
Pada
pertengahan abad ke-20 terjadi perang dunia ke-2 yang melibatkan seluruh negara
kolonialis. Seluruh dataran eropa dilanda peperangan hal ini dimanfaatkan oleh
negara muslim untuk melepaskan diri, diantaranya adalah Indonesia, Syiria,
yordan, lebanon, pakistan,irak, dll
Dampak penjajahan
Adapun
dampak penjajahan barat atas dunia dalam bidang ekonomi, sosial, dan politik
dalah sebagai berikut:
a.)
Dampak penjajahan dalam bidang ekonomi
Mereka berusaha memonopoli
perdagangan dengan cara merebutbandar-bandar pelabuhan besar yang sebelumnya
merupakan jalur perdagangan umat muslim.
b.)
Dampak
penjajahan dalam bidang sosial
Dampak penjajahan dalam bidang sosial
adalah mereka sengaja menciptakan jurang pemisah antara kaum bangsawan dan
rakyat kecil, sehingga terjadi perpecahan
c.)
Dampak
penjajahan dalam bidang politik
Penjajah barat telah menyebabkan
hancurnya sendi-sendi politik bangsa yang dijajah dengan mengkondisikannya
tidak mampu memimpin banmgsanya sendiri dengan jalan menjauhkannya dari
perkembangan dunia luar, dengan politik belah bambu, pembodohan, pemiskinan dan
mereka juga melakukan politik kapitalisme sehingga membuat negara yang dijajah
semakin terpuruk
B. Perkembangan Ajaran Islam
Dan Ilmu Pengetahuan Pada Masa Modern.
Pada masa ini islam mulai mengalami
perkembangan yang diantaranya adalah dibidang agama, hal ini di karenakan pada
masa itu banyak sekali ajaran-ajaran islam yang menyimpang dari sumbernya
(al-qur’an dan hadits), sehingga mendorong para cendikiawan muslim untuk
meluruskan ajaran islam kembali yang sesuai dengan alqur’an dan hadits.
Ilmu Pengetahuan dan teknologi dapat
berkembang denga pesat terutama dinegara-negara islam yang berada diwilayah
Benua Afrika, seperti turki dan mesir, ini direalisasikan oleh Raja Turki
Utsmaniyakni Sultan Muhammad II dengan melakukan usaha-usaha sebagai berikut:
a.
Melakukan
modernitas dibidang pendidikan dengan memasukkan kurikulum pengetahuan umum
pada lembaga-lembaga pendidikan islam
b.
Mendirikan lembaga pendidikan “ Maktabi
Ma’arif” untuk mencetak tenaga yang ahli dibidang administrasi dan penerjemah.
c.
Mendirikan
perguruan tinggi dibidang kedokteran, militer dan teknologi.
C. Hikmah mempelajari Sejarah Perkembangan Islam Pada Masa Moddern
Hikmah atau pelajaran yang dapat
di ambil dari peristiwa-pwristiwa yang terjadi pada masa modern, sebagai
berikut:
1.
Kita
dapat memahami perkembangan islam sebelum dan sesudah masa pembaruan sehingga
dengan pengalaman ini dapat dijadikan sebagai paendorong untuk melakukan
pengalaman islam untuk saat ini.
2.
Kita
dapat memahami seluk-beluk seni dalam islam,seperti kaligrafi dan sastra.
3.
Kita
dapat mengerti perintis seni sastra,seni lukis yang berasal dari kalangan umat
islam yang pantas untuk kita kenang dan kita gunakan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari
keterangan diatas dapat disimpulkan bahwasanya :
Indikator adalah variabel yang dapat
digunakan untuk mengevaluasi keadaan atau status dan memungkinkan dilakukannya
pengukuran terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu.
Mata
pelajaran SKI adalah salah satu bagian mata pelajaran pendidikan agama Islam
yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, untuk menyiapkan
peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati sejarah kebudayaan Islam
yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, latihan penggunaan pengalaman dan pembiasaanMateri.
Hikmah atau pelajaran yang dapat
di ambil dari peristiwa-pwristiwa yang terjadi pada masa modern, sebagai
berikut: Kita dapat
memahami perkembangan islam sebelum dan sesudah masa pembaruan sehingga dengan
pengalaman ini dapat dijadikan sebagai paendorong untuk melakukan pengalaman
islam untuk saat ini, Kita dapat memahami seluk-beluk seni dalam islam,seperti
kaligrafi dan sastra, Kita dapat mengerti perintis seni sastra,seni lukis yang
berasal dari kalangan umat islam yang pantas untuk kita kenang dan kita
gunakan.
DAFTAR PUSTAKA
E. Mulyasa. Prof. Dr.
H. M.Pd.I, kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (kemandirian guru dan kepala
sekolah). Jakarta, Bumi Aksara, 2009
E. Mulyasa. Prof. Dr.
H. M.Pd.I, kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (suatu panduan
praktis), Bandung, PT Remaja Rusda Karya, 2010
http://www.lepank.com/2012/08/pengertian-aplikasi-menurut-beberapa.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar